Saturday 22 December 2012

Jenglot

Artikel ini salinan dari faktailmiah.com

Warning : Artikel ini Mengandung Deskripsi horor. Bila anda merasa tidak nyaman dengan penuturan mengenai hal-hal buruk pada dan yang dapat terjadi pada tubuh manusia, anda disarankan tidak membaca artikel ini. Kami tidak bermaksud apapun selain menjelaskan fakta ilmiah dengan dukungan bukti.

Manusia senang menganggap benda tak hidup sebagai benda hidup. Kita melihatnya dalam dongeng dari penjuru dunia, dan bahkan di film dora. Beberapa membuat patung sebagai dewa. Beberapa bertindak lebih ekstrim lagi. Menjadikan patung benar-benar seperti manusia, yaitu dengan membentuknya dari daging.

Jenglot adalah tipe patung demikian. Anda mungkin tidak percaya dengan kesimpulan kami ini, lagi pula siapa faktailmiah, apakah kami sudah meneliti jenglot langsung? Tidak. Tapi kami punya bukti tidak langsung yang
memperkuat pendapat kami bahwa jenglot adalah boneka. Berikut fakta-faktanya.

Bukti Pertama : Tidak Bertulang tapi punya DNA Manusia

Katanya ada kabar kalau sudah ada tes rontgen, uji biometrik dan tes DNA pada jenglot oleh Dokter Djaja Surya Atmaja, pakar DNA forensik dari Universitas Indonesia. Oke itu bagus. Nah hasilnya? Menurut laporan di media (kami tidak menemukan laporan ilmiahnya), saat di rontgen, tubuh jenglot tidak menunjukkan adanya rangka, hanya struktur penyangga. Uji biometrik tidak menunjukkan struktur dan morfologis manusia. Tapi saat di tes DNA dari kulitnya, DNA yang ditemukan sama dengan DNA manusia.

Sekarang kita lihat argumen fakil. Bagaimana caranya membuat boneka yang tidak memiliki rangka tapi  berdaging manusia? Gampang. Syaratnya ukuran boneka itu harus kecil. Jika terlalu besar, strukturnya akan runtuh karena tidak memiliki tulang. Tapi bila kecil, ia cukup di topang dengan, yah, katakanlah lidi. Dagingnya dari mana? Oh. Sepertinya menyeramkan untuk yang satu ini. Yang jelas dia bisa. Tebak dari mana daging manusia bisa diperoleh.

Dan kasus ini sudah memang terjadi sebelumnya. Di Mesir, ada banyak sekali mummi hewan. Dari luar mummi ini terlihat seperti burung, tapi begitu ilmuan merontgennya tidak ditemukan adanya kerangka. Kesimpulan para ilmuan : Fake Mummy. Walau tes DNA menunjukkan itu benar. Kan bisa kulitnya saja dipasang di situ. Ya kan?

Fakta lain yang menunjukkan bahwa jenglot adalah boneka kecil adalah ketidakmampuannya menyerupai manusia. Lihat saja kesimpulan para pakar dari UI tersebut. Hasil uji biometrik tidak menunjukkan bahwa ia memiliki struktur tubuh manusia. Mengapa? Karena sulit sekali membentuk struktur tubuh manusia. Anda yang sudah mencoba menggambar komik pasti tahu. Dari segala jenis bentuk, yang paling sulit digambar adalah bentuk mahluk hidup, terutama manusia. Hal ini karena kita sangat akrab bahkan dengan detil-detil di tubuh manusia. Kita kan manusia. Tangan beda sedikit panjangnya, kita langsung heran, ini manusia apa bukan ya? Kesulitan ini dapat dijelaskan dengan mudah oleh teori boneka kami : pembuat jenglot tidak pandai menggambar, karena ia kehilangan satu komponen utama, komputer dan rangka (oh, itu dua). Tanpa rangka, kamu tidak dapat menjaga konsistensi bentuk dan akibatnya tidak mirip manusia. Apalagi mau memasang gigi yang bagus seperti kita. Wah, susah. Kalau rambut sih gampang. Cabut saja rambut teman. Hiiy.

Bukti berikutnya tentang Jenglot ini silahkan kunjungi situs Fakta Ilmiah.com



No comments:

Post a Comment